Kamis, 11 Agustus 2011

INFORMASI UMUM MENGENAI BAN SEPEDA


UKURAN BAN
Untuk ban yang digunakan di sepeda balap (Road Bike). Anda akan melihat angka seperti 700x23. Angka Pertama (700) adalah ukuran diameter ban dalam satuan milimeter. Angka kedua (23) menunjukan lebar ban dalam  satuan milimeter. Untuk ban sepeda (MTB), Anda akan melihat angka seperti 26x2.0 ini adalah diameter ban (26 inchi) dengan lebar ban (2 Inchi).

Sepeda Balap dan Touring :
Penggunaan ban yang diperuntukkan untuk kecepatan umumnya menggunakan lebar ban mulai dari 18-23 milimeter (lebar paling tipis). Namun, untuk penggunaan touring umumnya menggunakan ban yang lebih besar berkisar 25-28 milimeter dengan tujuan menjaga stabilitas dan kenyamanan.

Sepeda Gunung :
Kebanyakan sepeda gunung menggunakan ukuran diameter roda 26”. Untuk penggunaan Cross Country dan All Mountain lebar ban yang sering digunakan adalah 1.8”-2.4”. Tapi untuk pengguanaan Freeride dan Downhill, dimana ban harus bekerja ekstra keras seperti, turunan terjal, bebatuan, dsb, lebar ban yang digunakan mulai dari 2,5”-3.0”.

JENIS TAPAKAN
Tapak ban merupakan masalah sangat penting, khususnya untuk ban sepeda gunung, dimana perbedaan kecil dalam pola tapak akan membuat perbedaan yang cukup signifikan.

Slicks :
Dirancang untuk penggunaan dalam kota atau komuter, sepeda touring dan juga sepeda gunung. Slicks terlihat hampir seperti ban balap, namun memiliki diameter yang lebih lebar. Permukaan ban terlihat halus, dengan pola permukaan/tapak yang nyaris tak kentara. Slicks dirancang untuk permukaan medan yang halus seperti permukaan batuan halus, aspal dan single track halus. Alur tapak ban berbentuk V pada beberapa bagian bertujuan untuk meningkatkan performa di tikungan basah.

Semi –Slicks :
Kategori ini berada diantara knobbies dan slicks, ban ini dirancang memiliki tapak yang halus dibagian tengah, untuk rolling resistance minimal dan akselerasi  yang lebih cepat, dan tapak agresif pada bagian samping untuk membantu pada saat menikung.

Inverted :
Ban dirancang dengan tapak yang terbalik, memiliki rolling resistance yang lebih kecil dibandingkan dengan semua jenis tapak ban biasa, namun memiliki lebih grip dan rolling resistance lebih baik dibandingkan dari jenis slicks. Gunakan ban ini jika anda bersepeda diluar jalan aspal atau jalan yang jelek atau banyak lubang.

Knobbies :
Bentuk tonjolan (knob) yang berbeda dirancang untuk situasi medan yang berbeda. Ban dengan tonjolan-tonjolan kecil cocok untuk single track halus yang membutuhkan kecepatan.
Ban dengan tonjolan-tonjolan yang lebih tinggi untuk mendapatkan grip lebih di medan yang membutuhkan teknik seperti akar dan batu.
Ban lebar dengan tonjolan mirip seperti dayung merupakan yang terbaik untuk kondisi jalan lunak.
Ban dengan tonjolan-tonjolan lebar akan lebih baik digunakan saat menikung di permukaan yang keras.
Ban dengan tonjolan-tonjolan tinggi dengan jarak yang lebar untuk fleksibilitas dalam kondisi permukaan yang keras.
Ban dirancang untuk kondisi medan berlumpur memiliki tonjolan-tonjolan dengan jarak yang lebar sehingga lumpur tidak menumpuk pada ban.

JENIS VALVE (PENTIL)
Jenis valve (pentil) presta bentuknya kecil memanjang dan memiliki tutup katup dimana anda harus mengendurkan katupnya untuk memompa ban dan harus dikencangkan kembali setelahnya. Jangan menggunakan ban dalam dengan valve Presta pada rim/velg yang memiliki lubang jenis Schrader, karena beresiko terjadi pergeseran yang menyebabkan rusaknya valve (pentil).
Jenis valve (pentil) Schrader bentuknya lebih lebar dari jenis Presta, mirip seperti pada ban mobil. Valve (pentil) schrader tidak akan muat dalam rim/velg yang memiliki lubang jenis Presta.

TIPS TEKANAN BAN
Setiap ban memiliki kisaran tekanan dianjurkan yang diukur dalam satuan psi (pound per square inch).  Anda dapat melihat sisi samping ban untuk mengetahui tekanan ban yang direkomendasikan.

Umumnya :
Ban sepeda balap (Road Bike) biasanya dianjurkan pada tekanan 100-140 psi.
Ban sepeda gunung (MTB) biasanya pada 30-50 psi.
Tekanan yang rendah dapat meningkatkan traksi ban anda, namun memompa ban terlalu sedikit akan beresiko bocor. Memompa ban terlalu banyak, Anda juga akan mengalami kurangnya stabilitas atau membuat ban dalam meletus. Tekanan yang terlalu tinggi dapat meningkatkan kecepatan tetapi traksi ban menjadi lebih sedikit.

12 komentar:

Unknown mengatakan...

kalo ukuran ban utk balap lebar 700x28mm dipakai untuk ukuran yg seharusnya 700x23 apakah berpengaruh besar mas?
trimakasih

Sun riswa mengatakan...

Nah kalo udah paham banget tentang sepeda, jangan lupa juga cara perawatan ban sepeda itu sendiri tuh bro!

Unknown mengatakan...

Thx untuk infonya..bermanfaat..mampir yuk ke http://elementmtb.com/ketahui-jenis-kembangan-tread-type-ban/

Unknown mengatakan...

Info keren ni gan. Thxz

Unknown mengatakan...

apa ada ban sepeda ukuran ring 17?

Unknown mengatakan...

Jadi ban ukuran 700x40c sama dgn ukuran ban29er.karna saya maucari sepeda hybrid

Unknown mengatakan...

ikut nyimak

Unknown mengatakan...

apakah sdh ada yg pasang rims mtb 29er pakai 700×40c ? kirim dong gan gbr nya

Unknown mengatakan...

Nanya 0m... Kl 700x32 aman gak ditrex basah/,hujan? Trimakasih....

Unknown mengatakan...

untuk 700x23 s/d 700x28 itu diameternya 27 inci
untuk 700x35c itu 27,5 inci
untuk 700x40 c atau 700x44 c itu 28 inci

sudah coba ukur langsung pakai alat ukur

Unknown mengatakan...

Ban saya 700x23. Mau ganti 700x28ato30ato32 Bisa ngga. Maksimalnya berapa

Unknown mengatakan...

Maaf pemula,,saya pakai slick 71 ban 700×28..apakah bisa ban saya ganti yg lbh lebar 32 ato 40..soalnya bb 90kg..krg nyaman ban kecil

Powered By Blogger

Aku

Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih

melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat

di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat

kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah

dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*


By : Aseng Jayadipa