Senin, 18 April 2011

TAMAN NASIONAL LAUT KARIMUNJAWA

Karimunjawa terletak di laut Jawa + 83 km dari kota Jepara menuju arah utara. Obyek ini merupakan kepulauan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional Laut Karimunjawa. Luas daratan 7.120 Ha dengan pulau berjumlah 27 buah, namun yang berpenghuni hanya 5 buah. yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk dan Genting.
Dengan hamparan pemandangan di sela-sela pulau, pasir putih yang membentang di sepanjang pantai dengan pohon kelapa. Terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna akuatik. Dengan feri KMP Muria, Karimunjawa dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam dari dermaga Jepara, dan dengan KMC Kartini 1 dapat ditempuh dalam waktu 3.5 jam dari pelabuhan Tanjung Emas, Semarang
Secara garis besar fauna yang ada di Kepulauan Karimunjawa terdiri dari 2 (dua ) kelompok, yaitu :

Daratan :
Rusa, Trenggiling, Landak, Ular, Bangau Tong tong, Bangau Abu-abu, Elang laut dan Wedi-wedi. Burung elang laut merupakan satwa langka yang dapat dijumpai di kepulauan ini.

Perairan :
Terumbu karang, spons, karang lunak, akar bahar, kerang merah, penyu dan ikan hias.

Pantai-pantai di Karimunjawa sebagian besar berpasir putih, oleh karena itu cocok untuk kegiatan berjemur, menyelam dan memancing.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Karimunjawa :
  1. 1. Olah raga selam, bagi yang hobi menyelam dapat menyalurkan hobinya di berbagai dive spot yang tersebar di perairan Karimunjawa
  2. 2. Mandi di Pantai dan Berjemur, cocok dilakukan di Pulau Menjangan Besar yang berpasir putih dan Pulau Cemara Kecil.
  3. 3. Snorkeling, di berbagai spot yang memberikan pemandangan bawah laut yang mengagumkan.
  4. 4. Memancing, para hobiist mancing dapat menyalurkan hobinya dengan menyewa kapal.
  5. 5. Glass bottom boat, bagi yang tidak bisa berenang bisa menikmati keindahan bawah laut dengan glass bottom boat (kapal kaca).
  6. 6. Jetski dan banana boat, bagi yang menyukai olah raga air ini, dapat melakukannya di karimunjawa.
  7. 7. Penangkaran ikan hiu, mencoba merasakan fear factor disini, bercanda dengan hiu.
  8. 8. Berperahu mengunjungi pulau-pulau, banyaknya pulau-pulau yang indah, dapat anda kunjungi dengan menggunakan perahu.
  9. 9. Ziarah dimakam Sunan Nyamplungan.
  10. 10. Menyelami kehidupan tradisi nelayan Bugis dan Madura dengan rumah panggungnya.

Indiana Jones dari Raja Ampat

Lebih sepuluh tahun yang lalu, Max Ammer datang dari sebuah negeri di Eropa di tepi Laut Utara yang dingin. Pria kelahiran Belanda , seorang petualang , sejarawan dan pemburu benda benda peninggalan PD II, menuju Kepulauan Raja Ampat untuk mencari rongsokan jip, pesawat terbang di sepanjang kepala burung, Papua. Bagaikan Indiana Jones tak bertopi, ia berkelana dari satu titik ke titik yang lain. Tidak banyak rongsokan tersisa. Justru ia menemukan terumbu karang - kekayaan hayati - surga bawah laut Raja Ampat.

Max kemudian mengembangkan sebuah resor dengan orientasi konservasi di Pulau Kri. Pulau ini sekitarnya berada di pusat Raja Ampat, ditempuh 2 - 3 jam dengan boat dari kota Sorong melalui Selat Dampier. Kita bisa melihat karang karang dengan gua gua terhampar di sepanjang perjalanan. Sebuah tempat perlindungan yang digunakan tentara Jepang pada masa PD II.
Arus Selat Dampier membawa kita menuju Pulau Kri dengan 2 tempat, yakni Sorido Bay Resort dan Kri Eco Resort terletak pada sisi lain pulau ini.

Bagi saya , Kri Eco resort selain lebih murah daripada Sorido Bay yang ditujukan untuk mereka berkantong tebal. Juga menawarkan arti sebuah petualangan bahari sesungguhnya. Bagaikan suku suku bajo tinggal diatas laut.
Rumah kayu beratap daun daun, cukup luxurius dengan tambahan kelambu di ranjangnya. Melindungi dari serangan nyamuk yang sebenarnya tak terlalu banyak. Ketika malam tiba, kita bisa memandang langit yang penuh dengan bintang bintang serta dibuai angin laut yang bertiup.

Raja Ampat berada pada berada di persimpangan jalan di mana arus samudera Pasifik dan Samudra Hindia bertemu. Tak heran kawasn ini kaya dengan nutrisi yang dibutuhkan ikan ikan. Arus besar ini menyapu nutrisi ke seluruh kepulauan – ada kurang lebih 1500 pulau - yang kaya dengan habitat. Ada dilindungi dalam teluk, tersembunyi laguna, pasir flat, dan hutan bawah lautnya.
Melihat nelayan papua, memancing ikan dengan mudahnya hanya selemparan batu dari tempat kita berdiri di dekat dermaga Pulau Kri.

Anda tak akan bisa menghabiskan seluruh area penyelaman di Raja Ampat hanya dari Pulau Kri. Kepulauan ini terlalu luas untuk dijelajahi dengan speed boat. Eksplorasi dengan liveaboard bisa menjadi opsi lain, ketika menuju pulau pulau lain atau kawasan Misool di selatan.
Max Ammer sepertinya melupakan hiruk pikuk kota besar di Belanda. Dengan bercelana jeans, ia sibuk mengawasai pekerja pekerja nya membenahi rumah rumah yang rusak. Ia juga memperbaiki mesin boat yang rusak serta menemani para tamu makan pagi di rumah dapur yang merangkap tempat makan bagi seluruh tamu dan pegawai resor.

Saya hanya seminggu di sini, di tempat yang tak bisa dijangkau dengan sambungan telpon seluler. Butuh telpon satelit yang disediakan di Sorido Bay. Tapi memang tak penting. Siapa yang butuh gangguan dari peradaban jika sesungguhnya telah berada dalam ‘ peradaban ‘ yang istimewa ?
Menjelang hari terakhir, Max Ammer memberi tahu, jika saya ingin melihat burung Cendrawasih. Perjalanan ini harus dilakukan pagi pagi buta, dengan speed boat menuju Pulau Gam, dimana kita meneruskan menembus hutan dan menunggu sekitar jam 7 pagi saat burung burung surgawi itu datang memamerkan bulu bulunya kepada pasangannya.

Melihat senja yang bertaburkan warna warni pendar cahaya, adalah sesuatu yang biasa dilihat di pulau Kri. Esok pagi, si Indiana Jones akan mengantar kami kembali ke Sorong untuk meneruskan penerbangan ke Jakarta.
Tiba tiba saya merasa perjalanan liburan saya terlalu cepat di sini.


Jumat, 08 April 2011

Buah Kawis “java cola”

Orang Rembang yang tidak mengetehui akan buah ini “kebangeten”. Kawista ini diakui menjadi buah khas dari Kabupaten Rembang. Buah dengan nama latinnya (Limonia acidissima syn. Feronia limonia) adalah buah khas kerabat dekat maja dan masih termasuk dalam suku jeruk-jerukan (Rutaceae). Asalnya adalah dari India selatan hingga ke Asia Tenggara dan Jawa.
Kawis mempunya arom yang khas sering juga disebut Java Cola karena rasanya yang mirip cola, bentuknya seperti melon, tapi lebih kecil dan tempurungnya keras. Buah ini kalau sudah matang, diolah menjadi sirup dan limun (minuman bersoda). Bisa juga dimakan langsung dengan dicampur gula atau dibuat semacam es blewah. Daging buah yang matang dicampur dengan gula, dimakan seperti serbat (sherbet), beserta bijinya atau biji itu dibuangi, atau diolah menjadi semacam ‘treacle’.

Kawista berperawakan pohon kecil dan meluruhkan daun-daunnya, tingginya mencapai 12 m, bercabang banyak dan ramping-ramping, berduri tajam dan lurus, panjangnya sampai 4 cm. Daunnya majemuk berukuran panjang sampai 12 cm, bersirip ganjil dengan rakis dan tangkainya yang bersayap sempit; anak daunnya berhadapan, 2-3 pasang, anak daun ujung berbentuk bundar telur sungsang, panjangnya sampai 4 cm, memiliki kelenjar minyak, dan jika daun diremas mengeluarkan sedikit aroma. Bunga jantan dan bunga sempurnanya berbilangan lima, berwarna putih, hijau atau lembayung-kemerahan, biasanya bergerombol dalam perbungaan yang kendur, terletak di ujung ranting atau di ketiak daun. Buahnya bertipe buah buni, berkulit keras, berdiameter sampai 10 cm; permukaan kulitnya bersisik, terlepas-lepas, berwarna keputih-putihan; daging buahnya yang harum itu berisi banyak biji yang berlendir. Bijinya berukuran panjang 5-6 mm, berbulu, berkeping biji tebal dan berwarna hijau; perkecambahannya epigeal. Batang anakannya ramping, sedikit berbiku-biku (zigzag); 1-4 lembar daun pertama berbentuk daun tunggal. Pohon kawista memperlihatkan pola perkembangan yang sederhana, yaitu berdaun, berbunga, dan berbuah dalam tahun yang sama. Di Asia Tenggara, daun kawista gugur pada bulan Januari, pembungaan diawali pada bulan Februari atau Maret, dan berbuah matang pada bulan Oktober atau November. Pohonnya tumbuh lambat dan tidak akan menghasilkan buah sampai berumur 15 tahun atau lebih.
Kandungan Daging buah kawista kira-kira sepertiga dari keseluruhan buah. Kandungan pektin buah segarnya adalah 3-5%. Setiap 100 g bagian daging buah yang dapat dimakan mmgandung: 74 g air, 8 g protein, 1,5 g lemak, 7,5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Dalam 100 g bagian biji yang -dapat dimakan terkandung: 4 g air, 26 g protein, 27 g lemak, 3 5 g karbohidrat, dan 5 g abu. Daging buah yang kering mengandung 15% asam sitrat dan sejumlah kecil asam-asam kalium, kalsium, dan besi. Kayu kawista berwarna putih kekuningan, keras, agak berat, dan berserat kasar, tetapi urat kayunya rapat dan dapat dipolis sampai berkilap.
Di Sri Lanka, krim kawista merupakan hasil olahan dari daging buahnya. Di India juga buah kawista dimanfaatkan dengan cara yang bersamaan dengan kerabat dekatnya yaitu maja (Aegle marmelos (L.) Correa), tetapi tidak dapat menggantikan maja itu. Buah kawista yang matang memperlihatkan manfaat obat, untuk menurunkan panas, pengelat dan bersifat tonikum, dan digunakan sebagai obat sakit perut. Di Indo-Cina, duri dan kulit batang kawista dijumpai dalam berbagai ramuan obat tradisional untuk mengobati haid yang berlebihan, gangguan hati, gigitan dan sengatan binatang, dan untuk mengobati mual-mual. Kayu kawista digunakan untuk bangunan rumah, tiang dan perabotan pertanian. Getah yang dikumpulkan dari kulit kayunya dilaporkan memiliki manfaat obat, dan digunakan sebagai pengganti gom arab.
Jika anda ingin menanam Kawis, tanaman ini mampu hidup pada iklim tropik muson atau yang sewaktu-waktu kering. Tanaman ini dapat tumbuh sampai ketinggian 450 m dpl. dan toleran terhadap kekeringan dan dapat beradaptasi dengan baik pada tanah yang ringan.

Pariwisata Kabupaten Rembang

Taman Rekreasi Pantai Kartini

Taman Rekreasi Pantai Kartini
Taman Rekreasi Pantai Kartini berada di kawasan kota pada jalur jalan raya Semarang-Surabaya, yg merupakan tempat menarik dengan latar belakang pemandangan laut. Pantai Kartni ini dilengkapi fasilitas al; kolam renang ,taman bermain anak, mandi bola, bebek air, perahu wisata, mobil2an anak, juga    dilengkapi mushola, wartel, MCK,Cindera mata.
Pada bln Syawal tepat 5 hari seletah hari raya idul Fitri diadakan upacara syawalan/kupatan yg dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah.Dgn kegiatan al; Lomban (wisata Laut),wisata belanja, dan berbagai pertunjukan musik/hiburan rakyat, seperti dangdut dll. Terdapat pula dilokasi TRP Kartini ini Jangkar Dang Puhawang berukuran panjang 4,22 m, lebar 2,80 m, lingkar badan 60 cm, milik pelaut Cina     yang terlibat perselisihan dengan Sunan Bonang. Jangkar tsb ditempatkan di pnggir pantai Kartini. Selain itu juga di depan pintu masuk TRP Kartini terdapat Bangunan baru yg berarsitektur Eropa yg dulu bekas Gereja Tua dan sekarang direnovasi menjadi Taman baca dan sebagai TIC ( Tourism Information Center ) . Dibuka : setiap hari jam 07.00 –
16.00 WIB.

Masjid Agung

Mesjid Agung
Mesjid Agung ini berada di sebelah barat alon-alon kota Rembang.  Termasuk bangunan cagar budaya, dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat. Masjid ini telah mengalami 6 kali pemugaran, tetapi bangunan induk masih dijaga keasliannya. Di belakang masjid ini terdapat makam para Adipati Rembang diantaranya makam Adipati Sidolaut (Tahun 1886).
Di kawasan ini sangat cocok untuk transit (Ishoma), karena berada di pusat kota. Sebagaimana prototipe mesjid kuno di indonesia, kawasan mesjid juga selalu menjadi kompleks pemakaman. Dibelakang mesjid ( sebelah barat) terdapat bangunan cungkup dgn model arsitektur eropa yg cukup megah. Bangunan cungkup ini berbentuk segi delapan yg berpusat pd lima buah makam yg ada didalamnya. Komplek makam ini terkenal dgn sebutan makam Pangeran Sedo Laut.

Makam RA. Kartini
Makam RA. Kartini
Makam RA Kartini, terletak di desa Bulu 17,5 Km ke arah selatan dari kota Rembang jurusan Blora. Kartini wafat pd tanggal 17 september 1904 dalam usia 25th, dimakamkan di pemakaman keluarga Bupati Rembang, RMAA Djojodiningrat Luas seluruhnya makam ini +10Ha.

Di pemakaman ini juga terdapat makam suami Kartini, RMAA Djojodiningrat dan putera satu2nya RM Susalit. Diareal ini dibangun tempat pesanggrahan sebagai tempat peristirahatan belia beserta permaisurinya RA Kartini. Makam RA.Kartini.dilengkapi fasilitas areal parkir yg luas, mushola, bumi perkemahan, tempat peristirahatan, dan warung cindera mata, dan setiap bln April dikunjungi ribuan pengunjung dari berbagai daerah untuk berziarah. Dibuka : setiap hari jam 07.00 – 16.00 WIB.  

Museum RA. Kartini

Museum Kartini
Museum Kartini merupakan salah satu Tokoh nasional kebanggaan masyarakat Rembang, oleh bangsa indinesia ia diakui sebagai Pahlawan emansipasi wanita. Musium RA Kartini berada di lingkungan Rumah Dinas Bupati Rembang, yg merupakan bangunan asli yg dulu ditempati RA Kartini  beserta suaminya Djojo Adiningrat Bupati Rembang (1889 – 1912).

 Museum RA Kartini menempati salah satu kamar pribadi yang dulu ditempati RA Kartini untuk melakukan segala aktivitas, menulis buah pikiran dan ide-ide beliau; juga digunakan tempat melahirkan putra satu-satunya sampai beliau wafat. Dimusium ini terdapat beberapa peniggalan yg dulu dipergunakan RA Kartini seperti; Bak mandi, bothekan tempat jamu, kotak jahitan, meja makan, meja merawat bayi, lukisan RA Kartini, sepasang rono penyekat dari kayu berukir hadiah dari ayahanda RA Kartini, naskah tulisan tangan Kartini dan lainya. Obyek wisata ini dibuka setiap hari mulai jam 07.00 – 16.00 WIB.

Kependudukan Kabupaten Rembang


Jumlah penduduk Kabupaten Rembang sampai dengan akhir tahun 2003 tercatat sebanyak 579.153, dengan jumlah rumah tangga sebesar 148.042 rumah tangga, dengan jumlah anggota keluarga rata-rata sebanya 3-4 jiwa per rumah tangga.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Rembang mempunyai pola yang fluktuatif, kenaikan tertinggi pada tahun 1996 sebesar 3,20 kemudian turun secara drastis menjadi 0,29 persen pada tahun 1997 dan secara perlahan naik hingga menjadi 1,12 persen (2003).
Pada akhir tahun 2004 penduduk Kabupaten Rembang berjumlah 585.446 jiwa. Dari jumlah tersebut 35,62 % (208.536 jiwa) merupakan penduduk miskin, dengan kepadatan rata-rata 558 jiwa/km2 serta laju pertumbuhan rata-rata pada dasawarsa terakhir adalah 1,22 %. Dari tingkat kepadatan ini 82,6 % penduduk tinggal di daerah perdesaan dan sisanya 17,4 % berada di daerah perkotaan. Kepadatan penduduk terus mengalami peningkatan dari 540 jiwa/km2 pada tahun 1996 menjadi 571 jiwa/km2 pada tahun 2003. Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Bulu sebesar 250 jiwa/km2 dan tertinggi di Kecamatan Rembang sebesar 1.344 jiwa/km2.Angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Rembang pada tahun 2003 cukup tinggi yaitu berkisar antara 56,4-56,7

Kependudukan Kabupaten Rembang


Jumlah penduduk Kabupaten Rembang sampai dengan akhir tahun 2003 tercatat sebanyak 579.153, dengan jumlah rumah tangga sebesar 148.042 rumah tangga, dengan jumlah anggota keluarga rata-rata sebanya 3-4 jiwa per rumah tangga.
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Rembang mempunyai pola yang fluktuatif, kenaikan tertinggi pada tahun 1996 sebesar 3,20 kemudian turun secara drastis menjadi 0,29 persen pada tahun 1997 dan secara perlahan naik hingga menjadi 1,12 persen (2003).
Pada akhir tahun 2004 penduduk Kabupaten Rembang berjumlah 585.446 jiwa. Dari jumlah tersebut 35,62 % (208.536 jiwa) merupakan penduduk miskin, dengan kepadatan rata-rata 558 jiwa/km2 serta laju pertumbuhan rata-rata pada dasawarsa terakhir adalah 1,22 %. Dari tingkat kepadatan ini 82,6 % penduduk tinggal di daerah perdesaan dan sisanya 17,4 % berada di daerah perkotaan. Kepadatan penduduk terus mengalami peningkatan dari 540 jiwa/km2 pada tahun 1996 menjadi 571 jiwa/km2 pada tahun 2003. Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Bulu sebesar 250 jiwa/km2 dan tertinggi di Kecamatan Rembang sebesar 1.344 jiwa/km2.Angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Rembang pada tahun 2003 cukup tinggi yaitu berkisar antara 56,4-56,7

Peta Kabupaten Rembang

Lambang Kabupaten Rembang


 
 Bentuk Perisai
artinya ketahanan terhadap rongrongan dan serangan musuh
Padi dan Kapas 
menggambarkan kesuburan daerah,jumlah bulir padi 17 dan 8 kapas mencerminkan hari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia

Gunungan Garam berwarna Putih 
menggambarkan ciri khas produk daerah
Bunga Melati 
melambangkan wanita Indonesia dan ibu RA Kartini
Bintang Berwarna Kuning bersudut Lima 
melambangkan ketaatan beragama dan keagungan Tuhan
Langit berwarna Biru 
menggambarkan ketenangan,kedamaian dan kerukunan seluruh masyarakat
Pepohonan berwana Hijau
melambangkan adanya wilayah hutan jati
Kapal Layar 
melambangkan jiwa bahari sebagian masyarakat Rembang sebagai warisan leluhur
Sangkar berbentuk Lingkaran Putih 
nunjukan teriknya matahari dan indahnya bulan purnama yang menunjukan betapa tabah dan beraninya nelayan – nelayan dengan tanpa kenal bahaya berjuang siang dan malam mengarungi samudra.
Laut berwarna Hitam Pekat 
melambangkan jiwa yang terang
Dua Garis Putih membelah Laut
mencerminkan dahsyatnya gelombang laut tiada putus – putusnya.

Kondisi Geografis Kota Rembang


Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:
• Sebelah Utara : Laut Jawa
• Sebelah Timur : Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur
• Sebelah Selatan : Kabupaten Blora
• Sebelah Barat : Kabupaten Pati
Secara administratif Kabupaten Rembang memiliki 14 kecamatan, 287 desa, 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Nama dan luas wilayah untuk masing-masing kecamatan adalah seperti terlihat pada tabel berikut.
No. Nama KecamatanLuas Wilayah (ha) 
1. Sumber7.673 
2. Bulu10.240
3.Gunem8.020
4.Sale10.712
5.Sarang9.133
6.Sedan7.946
7.Pamotan8.156
8.Sulang 8.525
9.Kaliori 6.150
10.Rembang 5.881
11.Pancur 4.864
12. Kragan 6.166
13.Sluke 3.759
14.Lasem 4.504
Jumlah101.747
Sumber: Rembang dalam Angka, 2004

a. Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Rembang (46,39%) berada pada ketinggian 25-100 meter dari permukaan air laut. Sebesar 30,42 % berada pada ketinggian 100-500 meter dan sisanya berada pada ketinggian 0-25 m dan 500-1000 m.
Dengan kondisi topografi datar sampai dengan pegunungan dan berbukit-bukit. Kelerangan yang terdapat di Kabupaten Rembang terdiri dari kelerengan 0-2 % seluas 45.205 Ha (46,58%), kelerengan 2-15% seluas 33.233 Ha (43,18%), kelerengan 15-40 % seluas 13.980 Ha (14,38 %), dan sisanya 4,86% merupakan kelerengan >40%.
b. Jenis tanah
Secara umum dapat dikatakan bahwa wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah pertanian yang cukup berpotensi, kecuali di daerah pegunungan di sebelah timur yang termasuk pegunungan tandus. Jenis tanah yang ada ermasuk jenis tanah aluvial meliputi sekitar 10% dari wilayah kabupaten, jenis tanah regosol meliputi area seluas 5%, jenis tanah andosol meliputi area seluas 8%, tanah grumosol sebesar 32%, dan tanah mediteran merah kuning seluas 5 % dari seluruh wilayah kabupaten.
c. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Rembang merupakan dataran rendah di bagian Utara Pulau Jawa, maka wilayah tersebut memiliki jenis iklim tropis dengan suhu maksimum 33 º C dan suhu rata-rata 23 º C. Dengan bulan basah 4 sampai 5 bulan, sedangkan selebihnya termasuk kategori bulan sedang sampai kering. Terdapat hujan selama 1 tahun yang tidak menentu, sehingga implikasinya sering terjadi kekeringan di wilayah Kabupaten Rembang.
Berdasarkan hal tersebut, maka upaya-upaya untuk melakukan konservasi sumber daya air dan pengembangan embung-embung kecil untuk menahan air hujan sangat diperlukan. Upaya ini diharapkan dapat menjaga kesinambungan sumber daya air terutama pada musim kemarau baik untuk kebutuhan pengairan sawah maupun untuk kebutuhan lainnya.
d. Hidrologi
Kabupaten Rembang memiliki curah hujan yang rendah dan memiliki sumber air berupa air permukaan dan air tanah. Sumber air permukaan berupa sungai, bendungan dan air laut. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten embang antara lain Sungai Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas, Kalipang, Sudo dan Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 21 bendungan dan 25 daerah irigasi, tetapi tidak sepanjang tahun dialiri air.
Wilayah pantai meliputi sepanjang 7 km.
Jumlah sumur sebagai sumber air bersih penduduk ialah sebagai berikut :
Tabel Jumlah Sumur di Kabupaten Rembang Tahun 2003
No. KecamatanJumlah Sumur 
1.Sumber341
2.Bulu191
3.Gunem261
4.Sale1.125
5.Sarang648
6.Sedan149
7.Pamotan907
8.Sulang577
9.Kaliori790
10.Rembang3.987
11.Pancur299
12.Kragan1.290
13.Sale283
14.Lasem919
Sumber: Rembang Dalam Angka, 2003

e. Kondisi Geologi
Kabupaten Rembang yang berbatasan dengan laut Jawa bagian Utara dan pegunungan bagian timur, yang mana memiliki beberapa macam kondisi geologi.
Dari beberapa macam kondisi geologi tersebut, mempunyai kandungan mineral yang kaya akan unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Kandungan yang terbesar adalah jenis Alluvium yang meliputi luas 45.470.783 ha atau 44,84 % dari luas wilayah Kabupaten Rembang, kemudian potensi lain adalah miosen fasies sedimen yaitu seluas 32.125.000 ha atau 31,68 %. Sedangkan bahan galian golongan C yang ada berupa: andesit (Sedan, Pancur, Kragan, Sluke, dan Lasem), pasir kuarsa (Bulu, Gunem, Sale, Sarang, Sedan, dan Sluke), kapur (Sumber,
Bulu, Gunem, Sale, Sarang, dan Sedan), trass (Pancur, Kragan, dan Sluke), phospat (Gunem, Sale, dan Pamotan), ball clay (Bulu, Gunem, Sarang, dan Sedan), batu bara (Gunem dan Sale), serta gibsum (Gunem, Sarang, Sedan, dan Lasem).

f. Bahan Tambang
Jenis bahan galian golongan C yang ada di Kabupaten Rembang meliputi:
Tabel Potensi Bahan Galian Golongan C
Jenis Bahan Galian Gol. Terdapat di Kecamatan 
AndesitCSedan,Pancur,Kragan,Sluke dan Lasem
Pasir KuarsaCBulu,Gunem,Sale,Sarang,Sedan dan Sluke
KapurCSumber,Bulu,Gunem,Sale,Sarang dan Sedan
TrassCPancur,Kragan dan Sluke
PhospatCGunem,Sale dan Pamotan
Ball clayCBulu,Gunem,Sarang dan Sedan
GipsumCGunem,Sarang,Sedan dan Lasem
Tanah LiatCSluke,Sedan,Kragan,Lasem,Bulu,Sale dan Sarang
Batu BaraAGunem dan Sale
Sumber: Distamben dan LH Kabupaten Rembang, 2005

g. Kawasan Potensi Rawan Bencana
Kawasan yang diidentifikasikan sebagai kawasan rawan bencana adalah kawasan yang sering dan berpotensi mengalami bencana alam. Kawasan rawan
bencana di Kabupaten Rembang adalah (RTRW Kabupaten Rembang 2005-2014):
  1. Kawasan rawan bencana tanah longsor
    Lokasi : Kecamatan Sedan, Sluke, Sarang, Pancur, Gunem, Sale, Bulu, Pamotan dan Kragan.
  2. Kawasan rawan bencana abrasi
    Lokasi : Sluke, Kragan dan Sarang.
  3. Kawasan rawan bencana kekeringan
    Lokasi : di sepanjang jalur pantura.
  4. Kawasan rawan intrusi air laut
    Lokasi: Kecamatan Kaliori, Rembang, Lasem, Skuke, Kragan dan Sarang.
  5. Kawasan rawan banjir
    Lokasi: Kecamatan Kaliori, Pamotan, Gunem.

h. Pemanfaatan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Rembang yang paling dominan adalah untuk fungsi budidaya baik itu untuk kegiatan permukiman, pertanian maupun tegalan. Sedangkan untuk fungsi lindung mencakup luas wilayah sebesar 2,84% dari luas keseluruhan Kabupaten Rembang.
Tabel Penggunaan Tanah di Kabupaten Rembang Tahun 2004
No. Jenis Penggunaan Luas (ha) Persentase 
IKawasan Lindung 
1.Hutan2.497,72,305
2.Bukan Hutan11.412,64 10,534
IIKawasan Pemukiman8.3827,737
IIIKawasan Industri500,046
IVKawasan Kumuh Perkotaan 7680,709
VLahan Produktif85.13378,577
VILahan Kritis1000,092
Jumlah108.343,43100
Sumber : Profil Daerah Kabupaten Rembang Tahun 2005
Sedangkan kawasan rawan bencana di Kabupaten Rembang meliputi kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana tanah longsor dan rawan bencana angin topan. Persebaran lokasi rawan bencana secara umum merata di seluruh wilayah Kabupaten Rembang. Berdasarkan pada data dari Kantor Sosial Kabupaten Rembang kejadian bencana alam tertinggi terjadi pada tahun 1997,1999 dan 2003 masing-masing sebanyak 37 kasus, 23 kasus dan 22 kasus. Lokasi yang paling sering terjadi bencana adalah Kecamatan Pamotan, Kaliori dan Rembang.

i. Pertanahan
Jumlah tanah yang bersertifikat di Kabupaten Rembang sebanyak 94.477 tanah, dengan perincian sebagai berikut:
- Hak Milik sebanyak 87.796
- Hak Guna Bangunan sebanyak 3.925
- Hak Pakai sebanyak 2.756
Sedangkan jumlah tanah yang belum bersertifikat mencapai 343.646 tanah, dengan rincian:
- Tanah wakaf sebanyak 521
- Tanah Girik 343.125
Powered By Blogger

Aku

Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih

melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat

di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat

kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah

dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*


By : Aseng Jayadipa