Jumat, 29 Juli 2011

BUS PARIWISATA "PO. SUBUR JAYA"

Armada Bus New Unit Tahun 2010'
Mesin Mercedes Benz 1525 - 1526, karoseri Legacy
Kapasitas : 29, 32, 48, 59 Seat










Armada Bus New Unit Tahun 2010'
Mesin Mercedes Benz 1525 - 1526, karoseri Adiputro New Marcopolo
Kapasitas : 29, 32, 48, 59 Seat






















Interior Bus





PO. SUBUR JAYA
Alamat : Jl. Pemuda N0. 31 A Rembang-Jawa Tengah, Indonesia
Contact Person : Kantor : (0295) 692877 , (0295) 5512200 , Hp : 08881651555

11 komentar:

Unknown mengatakan...

Subur jaya memang TOP mas,berharap KKL pakai bis ini.

Aseng Jayadipa mengatakan...

Hahahaaaa... Belum pernah naek bus ini yaa..??

abugsgitarmojokerto mengatakan...

subur jaya top bgt dahh, apalagi yang driver p.beni, beeeehhhh keren dahh XD

capung-liar mengatakan...

lha itu poto subur jaya yg ijo tosca sama oren kok poto pny saya ya?

Unknown mengatakan...

itu karoseri Laksana,gan bukan Legacy. kalo Legacy produknya Laksana.

Unknown mengatakan...

Alamat yg ada disemarang yg bs dihubungi.,subur jaya

Unknown mengatakan...

mas minta alamat office PO.Subur Jaya Jakarta dong

Unknown mengatakan...

Sumbur jaya memang top mar kotop..lewat jalur ngawi solo busnya kenceng tp tetap mematuhi rambu lalulintas

Unknown mengatakan...

Sumbur jaya memang top mar kotop..lewat jalur ngawi solo busnya kenceng tp tetap mematuhi rambu lalulintas

Unknown mengatakan...

puas bnget pekek sbur jaya

Unknown mengatakan...

Contact person brp? Koq no tlpn d hubungi g bisa semua?

Powered By Blogger

Aku

Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih

melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat

di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat

kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah

dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*


By : Aseng Jayadipa