Senin, 28 November 2011

PSIR Pulangkan Amaya

Kegagalan PSIR dalam turnamen MNC Cup berimbas pada keputusan manajemen PSIR untuk memulangkan pelatih kepala PSIR Jorge Amaya. Hal tersebut diungkapkan Direktur Media PT BPAP yang menaungi klub PSIR HM Daenuri didampingi Corporate secretary PSIR M. Charis Kurniawan kepada media senin (28/11).
Menurut Daenuri, selain Amaya pelatih fisik PSIR Izesa Cugnier juga dipulangkan. “Setelah melalui rapat direksi kami memutuskan untuk memulangkan pelatih kepala Jorge Amaya dan Asisten Pelatih Izesa Cugnier hari ini, 28 November 2011, karena dinilai gagal menampilkan performa tim yang bagus,” ujar Daenuri.

Daenuri menambahkan sebagai caretaker pelatih PSIR sementara dipercayakan kepada duet Haryanto dan bambang Max Handoyo.


Sumber : RembangKab

PSIR Tersingkir Gelar Juara

Rembang-Tuan rumah PSIR Rembang tersingkir dariturnamen MNC-Bupati Cup yang dilaksanakan Sabtu hingga Selasa, 26-29 November di Stadion Krida Rembang. Dipartai final gelar juara direbutl, Persipasi Bekasi bertemu Persiku Kudus.
Pertandingan penyisihan pertama antara PSIR Rembang melawan Persipasi Bekasi berakhir melalui adu tendangan pinalti, karena hingga babak kedua selesai kedudukan seri 1-1. Dari adu 8 tendangan pinalti terjadi selisih 1 gol. Kubu PSIR Rembang salah seorang pemain diantaranya gagal mencetak gol, sementara eksekutor dari tim Persipasi Bekasi sukses menjalankan tugasnya, hingga skor akhir pertandingan 9-8 untuk keunggulan tamu, sehinggaPersipasi lolos ke partai final.
Sementara pada penyisihan kedua hari Minggu, Persiku Kudus melawan Persitara Jakarta Utara, berakhir dengan adu tendangan pinalti. Karena sampai babak kedua usai kedudukan seri 2-2. Enam algojo dari tim Persiku Kudus sukses melaksanakan tugas, sedangkan satu penedang dari kubu Persitara gagal mencetak gol. Kedudukan akhir Persiku Kudus unggul 7-6 dari Persitara Jakarta Utara, melenggang ke babak final yang digelar hari Selasa, untuk berebut gelar juara dengan Persipasi Bekasi.
Ketua panitia pelaksana turnamen MNC-Bupati Cup, M Daenuri menerangkan, juara pertama akan mendapat piala, piagam dan uang tunai sebanyak Rp 5 juta. Sedangkan runner up menerima piala piagam dan badiah uang sejumlah Rp 3 juta.
Disebutkan M Daenuri dari segi pelaksanaan turnamen dipandang sukes oleh pihak MNC grup selaku calon sponsor, dimungkinkan dalam waktu dekat akan menggelontorkan investasi yang masih dirahasiakan nilainya.


Sumber : cbfmrembang

Kamis, 24 November 2011

Honda C70 Classic


Honda C70-C70 Passport was the elder brother of the Honda Super Cub, with more power and the same cheap economical ride and reliability. It was introduced in the USA, Canada, Asia, and Vietnam in 1970; the first models were called C70 but in 1980 the C70 Passport was introduced.

It had a 72 cc air-cooled single overhead cam engine, a semi-automatic 3-speed gearbox, and enough horse power to pull this bike to a top speed of 50 mph (80 km/h). First models had 6 v electrics; in 1982, 12 v electrics and CDI ignition were introduced to further improve the performance of the engine. All models have a full-enclosed drive chain for less maintenance.

Specifications (1970-74 models)

Displacement             : 72 cm³
Engine                         : 4 stroke Over Head Cam single cylinder
Ignition                       : Breaker points
Transmission             : 3-speed with a semi-automatic clutch
Fuel system               : Carburetor
Valves                         : 2 valves / cylinder
Top Speed                  : 80 km/h (50 mph)
Electrics                      : 6 Volts
Available colors         : Aquarius blue, Bright red, Pine green and Grey
Leg guard/cowling    : white
Fuel tank emblem read "HONDA 70"
Seat                             : long (for two riders) or two separated seats
Rear footpegs            : standard
Starter                        : Kick start
Tail light                     : large tail light common to other Hondas of the '70s

Honda C70 dan Sebutan Uniknya

Di tahun 70 -an motor bebek Honda 70 sangat populer sebagai motor bebek pertama yang hadir di Indonesia. Dengan mesin 70 cc dan 3 tingkat kecepatan motor ini adalah salah satu motor irit yang pernah beredar di Indonesia saat itu.

Selain bentuknya yang klasik, Honda 70 juga banyak memiliki nama khas. Di antaranya d kota-kota besar :


Yogyakarta, motor ini dikenal dengan "Honda Pitung".
Solo, motor ini populer dengan nama "Honda Pletuk".
Semarang, motor ini akrab disebut "Honda Pitung Jinah".
Surabaya, di kenal “Honda Kuntul”.
Jember, d kenal nama “Honda Ulung atau Cethol”.
Besuki, di sebut “Honda Elang-elangan”.
Jepara, di kenal “Honda Kaoto”.
Lampung, di kenal “Honda Jangkrik”.
Bali, di kenal “Honda Cekupluk”.
Madura, di kenal “Honda Balang”.
Madiun, di kenal “Honda Minthi”.

Sejarah Honda di Indonesia


PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (Completely Knock Down).

Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Hondatahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Pelopor motor bebek di Indonesia, Honda C70 , versi Honda Super Cub, dengan tenaga yang lebih dan ekonomis yang sama murah dan kehandalan.
Ia memiliki overhead cam berpendingin udara 72 cc mesin (4.4 cu in) tunggal, gearbox 3-speed semi-otomatis, dan tenaga kuda cukup untuk menarik sepeda ini ke kecepatan tertinggi 50 mph (80 km / jam). Model pertama telah 6 listrik v, tahun 1982, listrik v 12 dan pengapian CDI diperkenalkan untuk lebih meningkatkan kinerja mesin.

TIPS & TRIK MENDAKI GUNUNG DISAAT HUJAN


Kalau beraktifitas di alam kita harus siap menghadapi kondisi cuaca terburuk sekalipun. Jadi kalau mendaki gunung perlengkapan kita harus siap bila ditengah pendakian turun hujan lebat. Tidak bisa kita mendaki dengan peralatan seadanya karena kita mendaki dimusim kemarau sekalipun.

Pendakian gunung ditengah cuaca buruk seperti hujan lebat adalah bagian tersulit dan berbahaya bila kita tidak hati-hati. Pendaki pemula biasanya panik, tidak konsentrasi dan melakukan tindakan-tindakan yg tidak perlu seperti jalan bergegas, berharap cepat sampai. 

Ketika hujan turun disaat kita tengah mendaki, kita harus tenang. Tidak ada yg perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Bungkus semua perlengkapan elektronik spt camera, mp3, dsb dan masukan dalam ransel. Tutup ransel dengan raincover. Pastikan semua perlengapan dlm ransel dibungkus plastik spt sleeping bag, pakaian cadangan dsb. Karena raincover tidak bisa sepenuhnya melindungi dari hujan deras. Kencangkan (stel ulang) ikatan ransel ke tubuh. Basah membuat ikatan mengendur. Ransel yg tidak terikat kuat ke badan akan bergoyang kesana kemari, membuat tubuh limbung dan bisa mengganggu keseimbangan tubuh.

Kenakan raincoat. Sebagus apapun raincoat tidak menjamin badan tetap kering, karena air bisa masuk dari bagian wajah/kepala. Badanpun basah karena berkeringat. Namun setidaknya rancoat yg dikenakan membuat badan tetap hangat. Jangan pake jas hujan motor, kaki bisa terserimpet dan menyulitkan pergerakan.

Konsentrasi penuh ketika melangkah. Jangan pikirkan hal lain. Kurangi atau stop mengobrol dengan teman karena hanya akan mengganggu konsentrasi.

Melangkah perlahan, perhatikan langkah kaki. Air hujan membuat trek lebih licin. Ranting, akar yg melintang, bebatuan, lumpur bisa dengan mudah membuat kita tergelincir, terperosot, terpeleset, bisa mengkibatkan luka, keseleo bahkan patah kaki. 

Perhatikan baik-baik, cek dan coba dahulu kalau kita hendak menjadikan sesuatu sebagai pegangan ketika mendaki trek curam dan terjal. Pastikan yg kita pegang tidak patah, tercabut, lepas dan sebagainya.

Hindari juga makan dan minum sambil jalan, hanya akan mengurangi konsentrasi. Berhentilah bila kita hendak makan dan minum.

Bila tiba di base camp dan tenda telah terpasang. Segera lepas pakaian, celana dan sepatu basah dan kenakan pakaian kering. Setelah itu segera cari minuman hangat dan makanan kecil. Agar badan tetap hangat dan tenaga kembali pulih. Kemudian silahkan menikmati saat-saat terindah dalam hidup....kemping ditengah hujan lebat yg mengguyur deras dan kita terjebak dalam tenda, tidak bisa kemana-mana !

Selamat mendaki....jangan lupa berdoa.

Rabu, 23 November 2011

Sejarah Motor Honda CB di Indonesia

Honda salah satu pabrikan motor dunia, memang telah lama masuk kepasaran Indonesia, tercatat semenjak tahun 60-an Honda memang sudah masuk kepasaran local, lewat jalur-jalur importir, (jadi bukan seperti saat ini perakitan, pembuatan, pendistribusian di tangan PT. ASTRA)
Nah salah satu type Honda yang akrab dan familiar di masyarakat kita adalah Honda CB, kenapa popular karena motor ini adalah motor  jenis sport, lengkap dengan kopling, serta motor dengan kategori ini memang sangat berjaya setelah motor inggris seperti BSA sempat menjadi trend setter waktu itu.
Awalnya pada tahun 1971 Honda CB diimpor oleh PT. Federal Motor (Cikal bakal PT. Astra), kemudian lambat laun dirakit di Negara kita, nah sebenarnya tidak hanya Honda cb 100 dan cb 125 yang ada di Negara kita, sebenarnya terdapat juga CB 175 serta CB 200, tapi karena pertimbangan ukuran dan spareparts yang lebih mudah, yang banyak laku dipasaran waktu itu adalah CB 100 diikuti dengan CB 125.    
Untuk cc / mesin diatas seperti CB 175 dan CB 200 lebih laku dikalangan ekspat (orang asing) yang bekerja di Negara kita mengingat postur mereka yang lebih besar dari pada orang kita, tercatat Honda membekukan penjualan Honda CB 60.000 unit pertahun dalam kurun waktu 1971-1981, sehingga bisa dibilang ada sekitaran 600.000-an unit Honda CB yang beredar dipasar Indonesia waktu itu.
Saat ini Honda CB kembali menjadi icon motor retro, setelah vespa, BSA, dan beberapa brand motor lawas lainnya. bagaimana tidak baik dari aliran original CB, Japan Style, bahkan Monster Sport, dan lain-lain mulai bertebaran di jalanan.
Pada hal sekitar tahun 2000 awal motor ini pernah mengalami masa yang sangat surut, dimana waktu itu harganya untuk CB 100 lansiran tahun 70-an harga dibawah 500 ribu rupiah, tapi sekarang jangan Tanya harga, karena sudah pasti rata-rata di atas 2 jutaan (dengan kondisi lengkap dan siap pakai), apalagi kalau masih orisinil harga bisa lebih tinggi lagi.
Sebenarnya masih ada type CB-CB yang lebih besar yang masuk ke Negara kita, tapi kenyataannya CB-CB yang berukuran besar tersebut seperti Honda CB 250, CB 300, CB 750, dan masih banyak type lain, masuk melalui jalur impor pribadi masing-masing para peng-impor, jadi bisa dibilang mereka tidak legend di negeri kita.







PT BPAP Gelar Turnamen MNC-Bupati Cup


Rembang-Menghadapi kompetisi level 2 yang akan segera bergulir, PSIR dalam waktu dekat ini akanmengadakan perandingan ujicoba turnamen sepak bola MNC Cup di Stadion Krida Rembang.
Direktur Administrasi PT BPAP Charis Kurniawan menjelaskan, turnamen MNC-Bupati Cup merupakan turnamen yang mengambil nama perusahan selaku salah satu sponsor utama kompetisi PSSI, pemegang hak siar pertandingan live. Diikuti tuan rumah PSIR Rembang, Persiku Kudus, Persis Solo dan Persipasi Bekasi.
Lanjut Charis, peserta merupakan tim yang berlaga pada kompetisi level 2 PSSI, sehingga event turnamen MNC-Bupati Cup sekaligus menjadi ajang mengenal dan mengetahui karakter kekuatan calon lawan. Pertandingan digelar sistem setengah kompetisi, semua lawan akan bertemu untuk menentukan siapa yang terbaik dan layak meraih gelar juara.
Charis menambahkan, PSIR sendiri sampai saat ini masih membuka lowongan pemain tambahan untuk posisi sitker, libero dan stoper. Baik agen pemain maupun calon pelamar dipersilakan datang langsung ke Rembang, untuk diseleksi oleh tim pelatih.
Terpisah Direktur Marketing PT BPAP, Wahyu Adi Hermawan menyampaikan, meski turnamen bertajuk MNC-Bupati Cup namun tak menutup kemungkinan sponsor lain untuk berpartisipasi.
Ditambahkan, turnamen digelar tiga hari, kick off sekaligus penyisihan hari pertama Sabtu 26 November, kedua Minggu 27 November dan partai puncak pada hari Selasa 29 November. Panitia menetapkan tiketing berbeda antara babak penyisihan dan final yaitu untuk babak penyisihan harga karcis rata-rata Rp 5 ribu dan tribun Rp 15 ribu, sedangkan di babak final, rata-rata Rp 10 ribu dan tribun Rp 15 ribu., harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga Stadion Krida diprediksi padat penonton selama MNC-Bupati Cup berlangsung.
Sumber : cbfmrembang

PSIR Pulangkan Jorge Amaya Jika tak bisa berprestasi maksimal

Menghadapi musim kompetisi yang semakin dekat PSIR Rembang masih terus berbenah. Direktur Media PT. Bina Putra Allam Persada HM Daenuri , menyatakan PSIR Rembang masih akan merekrut empat pemain tambahan untuk melengkapi skuad Tim PSIR Rembang.
“PSIR masih membutuhkan sekitar 4 orang pemain tambahan untuk mengisi lini yang masih kurang, yaitu 1 striker, 1 gelandang dan 2 pemain belakang. bagi yang berminat bisa mengirimkan curriculum vitae melalui surat elektronik maxi.psir2011@yahoo.com; atau by fax ke : (0295) 692206,” ujar Daenuri.
Menurut Daenuri, PT BPAP selaku pengelola tim PSIR telah mengikat kontrak terhadap 19 orang pemain sejak bulan Oktober lalu.
Guna melihat kesiapan tim menurut rencana PSIR akan menyelenggarakan turnamen MNC Cup yang akan diselenggarakan di Rembang dengan 4 tim peserta, yaitu PSIR, Persiku Kudus, PSIS Semarang dan Persikabo Kab. Bogor. “rencananya akan diselenggarakan pada tgl. 26-30 November 2011 di stadion Krida Rembang,” ungkap Daenuri.
Daenuri mengungkapkan selain sebagai ajang persiapan tim, turnamen ini merupakan referensi evaluasi akhir terhadap tim PSIR yang akan berlaga di kompetisi liga divisi utama PSSI karena manajemen PSIR berencana untuk memulangkan pelatih Jorge Amaya, jika format final tim Utama PSIR tidak dapat berprestasi maksimal dalam ajang turnamen tersebut.
“Buat apa kita bayar mahal pelatih asing jika hasilnya tidak lebih baik dari pelatih lokal,” tegas Daenuri.

Sementara itu Daenuri mengatakan untuk susunan tim manager teknik PSIR, sesuai dengan format liga Indonesia divisi utama PSSI telah terbentuk yaitu : Corporate Secretary/Sekretaris klub : M Charis Kurniawan, S.IP,  Manager tim Utama : H. Siswanto, S.H, Pelatih Kepala : Jorge Amaya Villalobos / Haryanto, SE (Alternatif), Asisten Pelatih 1 : Haryanto, SE dan Asisten Pelatih 2 : Bambang "Max" handoyo.

Sumber : RembangKab

Kamis, 17 November 2011

Roda Petualang Di Gedong - Mijen








































Sesi gowes kali ini start di Gedong, Kabupaten Kendal dan finish di Mijen, Semarang. Dengan jarak tempuh kurang lebih 40 km yang terdiri dari 30 km On Road, 10 km Off road. 30 km pertama On Road terasa melelahkan, jalan aspal naik turun serta panasnya terik matahari menguras tenaga dan stamina, meskipun dikelilingi perbukitan daerah ini cukup berhawa panas di siang hari. Dalam perjalanan bertemu dengan para Goweser yang searah tujuan kami, mulai bergabung bersama melewati tanjakan dan turunan sepanjang jalur ini. Sedikit trouble pada roda belakang sepeda saya menjadi penghambat menggenjot pedal, ternyata roda belakang oblak. Terpaksa terus saya genjot sepeda ini sampai akhir perjalanan, namun sesekali di oper gigi terasa jika ada getaran kencang. Beberapa kali juga istirahat untuk sekedar menghela nafas dan membasahi tenggorokan ini dengan minuman bekal yang terbawa. Sampai di Ngareanak kami menyusuri jalanan Off Road masuk kedalam Alas Karet dan pemukiman penduduk, serta menyeberangi aliran deras sungai yang beberapa saat setelah hujan mengguyur. Melewati kembali Gua Kiskendo yang sebelumnya saya sudah pernah kemari bersama Klub BSC Semarang, Badan ini basah kuyub bukan hanya karena keringat, barusan hujan turun deras mengiringi perjalanan gowes kami. Hasilnya ban kami penuh dengan lumpur tanah merah basah, dan terpaksa kami membersihkannya dulu di sungai. Baju, Celana, Tas punggung, sepatu, Sarung tangan, Semua kotor oleh lumpur sesampainya kami di Mijen Semarang. Seru juga pengalaman kali ini yang belum pernah saya coba sebelumnya. 

Dan berikut saya lampirkan gambaran track dari GPS www.everytrail.com : Track Gedong - Mijen

Agrowisata Kebun Teh Tambi




Agrowisata Perkebunan Teh Tambi terletak kurang lebih 16 km arah utara kota Wonosobo. Tempat wisata ini dilengkapi dengan kamar-kamar penginapan yang bagus dan komplit. Akan ada pemandu yang membawa berkeliling perkebunan teh, melihat karyawan pemetik teh sedang bekerja dan ke dalam pabrik teh melihat prosesing teh sejak dari daun sampai siap saji.





Dulunya (1885) perkebunan ini merupakan milik Belanda dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet berkantor di Jakarta. Setelah Indonesia merdeka, diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang selanjutnya setelah Konferensi Meja Bundar kembali diserahkan kepada pemilik semula. Tahun 1954 perkebunan dijual kepada NV Eks PPN (Pegawai Perkebunan Negara) Sindoro Sumbing. Tahun 1954 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru bernama NV Tambi dan yang sekarang telah berganti nama menjadi PT Tambi.





Lokasi perkebunan terletak di lereng sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing di bagian tengah Jawa Tengah. Ketinggian 800 – 2.000 meter di atas permukaan laut dengan tingkat curah hujan 2.500 – 3.500 mm per tahun dan memiliki suhu udara rata-rata minimal 15 º C dengan suhu maksimal 24 º C. PT. Tambi mengelola 3 unit perkebunan yang terletak di Bedakah, Tanjungsari, Desa Tambi dengan luas 829,14 ha yang dilengkapi fasilitas pondok wisata, kolam pemancingan, lapangan tennis, taman bermain, kebun dan parik teh.




Harga Tiket Masuk
Harga paket agrowisata perkebunan tambi sangat murah. Cukup membayar Rp 20.000 per orang sudah bisa menikmati sejuknya jalan-jalan di kebun teh sekaligus menyaksikan proses pembuatan teh di pabrik. Untuk menambah paket makan siang cukup membayar Rp 20.000 lagi. Agrowisata Perkebunan Tambi juga menyediakan paket outbond untuk pengunjung dengan membayar Rp 85.000 per orang, tapi minimal rombongan harus terdiri dari 20 orang.   





Fasilitas:
Bagi pengunjung yang ingin bermalam juga disediakan pondok wisata dengan fasilitas yang cukup memuaskan seperti rumah pondokan, Rumah makan, ruang pertemuan, outbound, dan api unggun.





























Ribuan hektar lahan kebun teh di tambi ini, terdapat banyak jalan-jalan kecil Off Road untuk bersepeda. Cocok untuk liburan keluarga serta para klub Goweser untuk jelajah sepeda MTB di kebun teh ini. Disini juga disediakan Homestay dengan segala fasilitas yang ada, Liburan sekaligus gowes, outbound, kuliner, dll bisa didapatkan di Agrowisata Kebun Teh Tambi ini. 

Roda Petualang Di Botosari - Sumur Jalatunda, Banjarnegara































































Gowes Segmen track Botosari - Sumur Jalatunda, track yang sebagian besar di jalan On Road tetapi lebih banyak tanjakan yang tinggi menuju Dieng, sesekali kami memotong jalur melalui jalan kecil Off Road pedesaan. Track sepanjang 35 km yang kami lalui ini terasa lama menyita waktu karena banyaknya tanjakan yang harus kami taklukkan, tenaga pun terkuras untuk bisa mencapai Dieng. Hawa Sejuk pegunungan bercampur kabut dan ditambah sedikit gerimis terasa sedikit menjadi penghalang bagi kami, tetapi kami puas dengan suguhan keindahan alam yang jarang kami temui, dan sensasi tanjakan pegunungan yang sedikit menantang lutut kami. Tak terhitung titik pemberhentian, jika kaki mulai terasa kencang, tenggorokan terasa kering, dan tenaga yang mulai habis, sesekali kami berisitirahat demi kesehatan & kelancaran Gowes. Matahari pun mulai tenggelam sesampainya kami di Gerbang Sumur Jalatunda (Salah Satu obyek wisata di Kawasan Dieng), kami memutuskan untuk mengakhiri  Finish gowes hari ini. Segera kami packing sepeda ke dalam mobil evakuasi, Sambil melanjutkan perjalanan kami mampir di Kawah Sileri. Kabut yang mulai menebal turun, Dinginnya udara menusuk sampai ke tulang. mobil berjalan ke arah Dieng, dan kami putuskan untuk mencari penginapan disini, Sebuah Homestay jadi pilihan untuk sejenak merebahkan tubuh ini agar keesokan harinya bertambah tenaga melanjutkan perjalanan gowes kami.

Dan berikut saya lampirkan gambaran track dari GPS www.everytrail.com : Track Botosari-Sumur Jalatunda
Powered By Blogger

Aku

Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih

melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat

di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat

kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah

dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*


By : Aseng Jayadipa