Selasa, 27 Juli 2010

Pelangi.....




Dia datang dalam kesejukkan

Membawa angin segar dihidupku
Muncul bagai bidadari

Saat kubutuh teman yang sangat berarti


Dia teteskan embun pagi kesetiap hati
Dan membawa kita pergi ketempat kehidupan
Yang warna warni
Dia bagaikan pelangi yang menghiasi bumi
Dia bagaikan pelangi setelah mendung pergi
Dia bagaikan pelangi yang membawa kita pergi
Ketempat kehidupan yang warna warni
. . . . Dia pelangi
. . . . Yang warna warni

Senin, 26 Juli 2010

Ibu... Ibu... Ibu...

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh...
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas...ibu...ibu....
Seperti udara... kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas...ibu...ibu

CIVIL ENGINEERING

CIVIL ENGINEERING
Powered By Blogger

Aku

Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih

melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat

di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat

kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah

dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*


By : Aseng Jayadipa