Rabu, 20 Juli 2011

Mengenal Kopi dan Manfaatnya


Kopi adalah tanaman sepanjang tahun, yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 8 meter. Menghasilkan bunga berwarna putih yang kemudian berganti menjadi buah kopi, yang tampak seperti cherry. Buah kopi yang matang dan siap dipetik akan berwarna merah gelap. Pohon kopi baru dapat memberikan panen yang maksimal setelah berusia 5 – 6 tahun dan rata-rata menghasilkan 5 – 10 kg buah per pohon.

Ada dua jenis kopi yaitu arabika dan robusta. Biji arabika tumbuh di dataran tinggi dengan biji yang keras, mempunyai aroma dan cita rasa yang kaya. Sedangkan biji robusta tumbuh di dataran yang rendah dan rasanya biasanya lebih pahit. Kadar kafeinnya juga dua kali lebih banyak daripada arabika. Namun pohon kopi robusta lebih cepat tumbuh, menghasilkan lebih banyak buah kopi per pohon dan lebih tahan terhadap hama.

Pohon kopi dapat tumbuh hampir di semua negara-negara tropis dengan temperatur rata-rata 18ºC – 22ºC, dengan kelembaban udara yang tinggi, biasanya tumbuh pada ketinggian 400 meter – 2.000 meter di atas permukaan laut

Proses


Biji kopi diproses dengan dua metode yaitu metode kering dan metode basah. Tiga per lima kopi di dunia diproses menggunakan metode kering, yaitu kopi tidak dicuci namun diletakkan di tempat yang benar-benar kering dan panas, serta dijemur selama 2 - 3 minggu. 

Selama proses, kopi dibolak-balik dengan alat penggaruk sehingga kopi menjadi benar-benar kering. Pada malam hari kopi ditutup agar terhindar dari penurunan temperatur dan kelembaban udara. Setelah biji benar benar kering maka dapat terdengar bunyi gemerisik biji di dalam apabila dikocok. Kemudian buah dipecahkan dalam mesin penggiling di mana kulit keringnya dibuang dan menyisakan biji kopi yang segar.


Kopi dengan kualitas terbaik umumnya diperlakukan dengan metode basah. Dengan cara ini, kopi dimasukkan ke dalam tangki besar dan dibiarkan semalaman agar mengembang. Kemudian melalui suatu mesin besar yang disebut pulpers, kulit luar dan daging buah dikupas sehingga menyisakan biji kopi yang masih terbungkus kulit ari. Biji kopi ini kemudian direndam selama 24 jam di dalam tangki fermentasi. Setelah itu biji kopi dikeringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering dan kulit ari terlepas dari biji kopi.


Biji kopi mentah yang melalui metode basah berwarna hijau kebiru-biruan, sementara yang melalui metode kering berwarna agak kuning. Dari 5 – 10 kg buah kopi, hanya bisa dihasilkan 1 -2 kg biji kopi mentah. Biji-biji ini kemudian dikemas dan disimpan di tempat yang sejuk dan berventilasi cukup. Dengan penyimpanan yang baik, biji-biji kopi ini dapat bertahan beberapa tahun sebelum diperdagangkan.


Penggorengan

Untuk memperoleh kopi yang baik, di samping kualitas biji kopi yang baik, juga diperlukan pencampuran yang benar (blending) antara beberapa jenis biji kopi. Setiap perusahaan umumnya mempunyai blend kopi masing-masing, dimana bisanya terdiri dari campuran antara tiga sampai delapan jenis biji kopi mentah.

Biji kopi umumnya digoreng pada temperatur antara 180ºC - 250ºC dengan lama waktu penggorengan antara 20 – 30 menit. Hasil gorengan yang baik akan menghasilkan keseragaman warna pada biji kopi. Selama penggorengan, berat dari kopi akan berkurang hingga 20% namun volume kopi akan bertambah sekitar 60%.

Setelah selesai digoreng, kopi segera dipacking ke dalam kantong-kantong kopi khusus, biasanya dilengkapi dengan katup ventilasi. Katup ini mencegah udara luar masuk karena aroma kopi yang tercipta dari hasil penggorengan kopi sangat mudah menguap. Karena itu perlakuan terhadap biji kopi atau kopi hasil penggilingan adalah hal yang sangat mendasar untuk memperoleh secangkir kopi yang enak dan nikmat.


Manfaat Meminum Kopi

Menurut sumber yang dikutip dari Harvard Women’s Health disebutkan bahwa konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak.

1. Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.


2. Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.


3. Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.


4. Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.

5. Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke. Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.


6. Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33% pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger

Aku

Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih

melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat

di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat

kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah

dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*


By : Aseng Jayadipa