Rindu adalah ketika matamata sayu
Menanggalkan sebaris lengkung pelangi
Yang memudarkan bias cahaya
Di belah ranum rona jingga pipi
Sementara hujan yang membadai di bilangan cakrawala
Menembus batas ingin
Melarung bersama kabar angin
Yang kau kirim saat matamata rindu
Semakin meninggalkan lebat gerimis
Mungkin anjungan kapal
Yang melaju di buritan lalu
Adalah kealpaan atas pesisir
Hanya di bangun dengan ketergesaan semata
Merupa melata
Menyusup di antara gundukan pasir
Lalu lesap
Bersama gulungan ombak
Dan membawamu kembali pada perempuanmu
By : Jazilatul Rahmah Sulastri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
PSIR Rembang
(26)
Kabupaten Rembang
(22)
Sepak Bola
(18)
Gowes
(11)
Pariwisata
(11)
Tips-tips
(11)
Sajak Puisi
(9)
Kuliner Rembang
(7)
Motor
(7)
Petualangan
(5)
Rohani
(4)
SMKN 1 Rembang
(3)
Iwan Fals
(2)
Kopi
(2)
Privasi
(2)
Seks
(2)
UNNES
(2)
Blogger
(1)
Komunitas Unik
(1)
Ragam
(1)
Aku
Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih
melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat
melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat
di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat
kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah
dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*
By : Aseng Jayadipa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar