Setangkai edelweis, anggur merah, seiring lembutnya musik blues
Mengulum cinta seindah lazuardi
Pada getaran rasa yang kita sebut rindu
Aku pada puisimu
Dan kau pada sajakku
Menyatukan netra pada dalih senggama rasa
Hingga pergumulan kata membanjir di sudut sofa
Sementara aku masih di sini
Terdiam pun gagu
Bersama rindu membisu
Saat kenangan berlalu
Di mana tika kau ucap
: rindumu hanya untukku
By : Jazilatul Rahmah Sulastri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
PSIR Rembang
(26)
Kabupaten Rembang
(22)
Sepak Bola
(18)
Gowes
(11)
Pariwisata
(11)
Tips-tips
(11)
Sajak Puisi
(9)
Kuliner Rembang
(7)
Motor
(7)
Petualangan
(5)
Rohani
(4)
SMKN 1 Rembang
(3)
Iwan Fals
(2)
Kopi
(2)
Privasi
(2)
Seks
(2)
UNNES
(2)
Blogger
(1)
Komunitas Unik
(1)
Ragam
(1)
Aku
Kuda binal yang menembus pasir-pasir putih
melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat
melayang menuju padang ilalang
kerasnya hidup hanyalah ujaran keadaan
pilihan hidup membuat manusia berdaulat
di jalan-jalan malam, lampu kota hanya menyeru
kemana tambatan kaki melaju
deru suara bereteriak memecah kelam
diri memang milik-Nya
tak kuasa menjemput sebelum ajal mendekat
kepada perempuan dengan senyum matahari
sang Evawani yang berjalan di kalbuku
air tangis ini hanya sebatas waris
dengan boneka manis yang tersenyum kepadamu
kala rangkaku telah ditelan tanah
dimana revolusi tidak pernah berakhir
aku mau hidup seribu tahun lagi*
By : Aseng Jayadipa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar